Kamis, 19 Maret 2020

Apa Penyebab Eksim atau Dermatitis Atopik?

Mengenal apa itu eksim, penyebab eksim, atau dermatitis atopik, tidak diketahui meskipun biasanya terjadi pada keluarga dengan penyakit atopik (dermatitis atopik, asma, dan alergi) yang menunjuk ke komponen genetik. Dalam beberapa tahun terakhir, mutasi pada gen untuk protein filaggrin yang penting dalam membangun penghalang kulit yang sehat telah dijelaskan pada beberapa pasien dengan eksim. Pasien-pasien ini tampaknya memiliki dermatitis atopik yang lebih awal, lebih parah dan persisten dan berhubungan dengan asma dan sensitisasi alergi. Pasien dapat memiliki pemicu spesifik atau unik yang membuat eksem mereka meluas dan ini termasuk iritan, alergen, agen infeksi dan faktor emosional.

Genetika dan Eksim

Penelitian menunjukkan bahwa gen adalah penyebab eksim dan penyakit atopik lainnya. Ini berarti bahwa Anda lebih mungkin menderita dermatitis atopik, alergi makanan, asma, dan / atau demam jika orang tua Anda atau anggota keluarga lainnya pernah terkena eksim.

Penyakit-penyakit ini dapat berkembang satu demi satu selama beberapa tahun. Ini disebut "pawai atopik". Mengakui bahwa seseorang dengan eksim berisiko lebih tinggi terkena salah satu penyakit ini adalah penting bagi orang tua, pasien, dan penyedia layanan kesehatan. Mengetahui bahwa anak dengan sedikit mengi telah memiliki riwayat dermatitis atopik, misalnya, membuatnya lebih mudah untuk mendiagnosis timbulnya asma yang halus.

Kekurangan Protein Tertentu

Studi terbaru menunjukkan bahwa beberapa pasien dengan eksim kekurangan protein yang penting untuk penghalang kulit normal. Alergen, iritan dan racun bakteri dapat menembus penghalang kulit yang abnormal dan memicu respons imun.

Faktor risiko

Ada beberapa faktor risiko untuk dermatitis atopik yang tidak di bawah kendali pasien, termasuk:


  • Riwayat keluarga penyakit ini
  • Riwayat pribadi tentang kondisi alergi, seperti demam
  • Riwayat asma pribadi
  • Riwayat pribadi alergi makanan


Kondisi ini tampaknya menjadi bagian dari serangkaian gangguan kekebalan yang disebut "pawai atopik." Selama periode bertahun-tahun, seseorang dapat mengembangkan satu dan dari yang lain. Mengakui bahwa seseorang dengan eksim memiliki risiko lebih tinggi dari biasanya untuk mengembangkan kondisi lain yang penting bagi orang tua, pasien, dan penyedia layanan kesehatan. Mengetahui bahwa pasien dengan mengi sedikit memiliki riwayat dermatitis atopik, misalnya, membuatnya lebih mudah untuk mendiagnosis timbulnya asma yang halus.

Sumber:
https://sensicare.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar